Puisi ini kutulis ketika nenekku masih ada…( Mbah…I love you soooo much..and I miss you so..)
Nenekku manis hari ini duduk di beranda.
Sendirian.
Mata tuanya memandang. menerawang.
Sayu dan tak lagi terang.
Sekali – sekali berdiri.
Kaki – kaki tuanya goyah menopang tubuh tak lagi muda.
Tubuh yang pernah berikan
belaian kasih dan pelukan sayang pada buah hatinya.
Nenekku manis hari ini duduk di beranda.
Sendirian.
Teriak dan tangis anak cucu hilang ditelan kedewasaan.
Kini hidupnya sepi. hening.
sekali – sekali binar bahagia melintas.
Ketika anak cucu berikan hadiah.
Kedatangan.
Dan kepergian berikan lagi rasa sayu dan sendiri yang sejenak lenyap.
Nenekku manis hari ini duduk di beranda.
Sendirian.
Nikmati dunianya yang tak lagi dipenuhi gelak tawa dan canda.
P.s. Mbah, aku kangen dikepangin lagi rambutku…Aku kangen dipeluk mbah pas aku sakit…Aku kangen diomelin karena ga mau makan…I miss you so, mbah…You’re the best mbah ever….